744 research outputs found

    Agent-Based Simulation and Analysis of Human Behavior towards Evacuation Time Reduction

    Get PDF
    Human factors play a significant part in the time taken to evacuate following an emergency. An agent-based simulation, using the Prometheus methodology (SEEP 1.5), has been developed to study the complex behavior of human (the ‘agents’) in high-rise buildings evacuations. In the case of hostel evacuations, simulation results show that pre-evacuation phase takes 60.4% of Total Evacuation Time (TET). The movement phase (including queuing time) only takes 39.6% of TET. From sensitivity analysis, it can be shown that a reduction in TET by 41.2% can be achieved by improving the recognition phase. Exit signs have been used as smart agents. Expanded Ant Colony Optimization (ACO) was used to determine the feasible evacuation routes. Both the ‘familiarity of environment’ wayfinding method, which is the most natural method, and the ACO wayfinding, have been simulated and comparisons made. In scenario 1, where there were no obstacles, both methods achieved the same TET. However, in scenario 2, where an obstacle was present, the TET for the ACO wayfinding method was 21.6% shorter than that for the ‘familiarity’ wayfinding method

    PENGARUH PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA TERHADAP SIKAP DAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN

    Get PDF
    Abstract: The Effects of Scout Extracurricular Activity Participation on The Civic Disposition And Skills. This research is motivated by the problems of facing national education goals such as a number of learning problems that are still focused on the curriculum, students that are less empowered in the learning process, and the learning experiences that are limited in the classroom context. This study aims to assess the influence of students' participation in scouting on their civic skills and disposition. The population of this study is the members of scouting board of all senior high school in Bandung. This study used a quantitative approach with a descriptive analytical method, and survey techniques. The results showed that the students' participation in scouting significantly affects the civic skills and disposition. It can be concluded that scouting activity is one of learning experiences that can significantly improve the civic skills and disposition. Keyword : extracurricular participation, civic disposition, civic skills. Abstrak: Pengaruh Partisipas Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Sikap Dan Keterampilan Kewarganegaraan. Penelitian ini dilatarbelakangi masalah bahwa tujuan pendidikan nasional dihadapkan pada sejumlah persoalan pembelajaran yang masih berfokus pada kurikulum, siswa kurang diberdayakan dalam proses pembelajaran, dan pengalaman belajar yang terbatas pada tatap muka di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap sikap dan keterampilan kewarganegaraan. Populasi penelitian pengurus dan anggota Dewan Ambalan Pramuka SMA Negeri se Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analitis, dan teknik survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka berpengaruh signifikan terhadap sikap dan keterampilan kewarganegaraan. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pramuka menjadi salah satu pengalaman belajar yang dapat secara signifikan dapat meningkatkan sikap dan keterampilan kewarganegaraan. Kata kunci: Partisipasi ekstrakurikuler, sikap kewarganegaraan, keterampilan kewarganegaraan

    PENERAPAN PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meneliti keterampilan bermain siswa melalui penerapan pendekatan taktis dalam permainan sepakbola. Metode penelitian yang digunakan melalui metode Penelitian Tindakan Kelas, tempat penelitian di Sekolah Dasar Percontohan Negeri Setiabudi Kota Bandung dengan objek penelitian siswa kelas V berjumlah 35 siswa. Proses penelitian dibagi menjadi II siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 2 tindakan. Setiap tindakan menggunakan berbagai tugas gerak yang dikemas dalam bentuk permainan yang bertahap dari yang termudah sampai yang tersulit. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen GPAI. Kemudian semua data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik persentase. Nilai rata-rata keseluruhan data awal adalah 34,37% dan siklus I tindakan I adalah 43,32%, siklus I tindakan II adalah 53,13%, siklus II tindakan I adalah 62,75%, dan siklus II tindakan II adalah 73,13%. Dari rata-rata aspek keterampilan bermain berdasarkan hasil analisis data, didapat kesimpulan melalui penerapan pendekatan taktis dapat meningkatkan keterampilan bermain (mengoper bola, menghentikan bola, menggiring bola) dalam permainan sepakbola. Sebagai saran dari hasil penelitian, dalam pemberian materi pembelajaran sepakbola, sebaiknya menggunakan pendekatan taktis dan untuk melihat lebih besar peningkatannya pada penelitian ini dapat dilanjutkan dengan siklus berikutnya.;---This study aims to examine the playing skills of students through the implementation of a tactical approach in the game of football. The method used by classroom action research method, place of research at State Elementary School Pilot Country Setiabudi Bandung with the object of research students of class V were 35 students. The research process is divided into II cycles each cycles consisting of two of 2 actions. Each action uses a variety of motion tasks are packaged in the form of game and gradually from the easiest to the most difficult. Data’s were collected using instruments GPAI. Then all the data collected was analyzed using percentages techniques. The overall average value of the initial data is 34,37% and the first cycle of action I is 43,32%, the first cycle of action II is 53,13%, the second cycle of action I is 62,75%, and the second cycle of action II is 73, 13%. Of the average aspect playing skills based on the analysis of data, in can be concluded through the implementation of tactical approach can improve the playing skills (passing, stopping, dribbling) of the game of football. As a suggestion from the research results, in the provision of learning materials football, use the tactical approach so well and to see more increase in this research can continue to next cycle

    PRARANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG DARI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 150.000 TON/TAHUN PRARANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG DARI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 150.000 TON/TAHUN PRARANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG DARI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 150.000 TON/TAHUN PRARANCANGAN PABRIK MINYAK GORENG DARI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 150.000 TON/TAHUN

    Get PDF
    Prarancangan pabrik minyak goreng (olein) ini menggunakan bahan baku utama minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil). Proses produksi secara keseluruhan menggunakan proses kontinyu dengan melibatkan proses utama netralisasi secara fisika dan proses ini berlangsung selama 330 hari pertahun. Bentuk perusahaan yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan menggunakan metode struktur organisasi garis dan staf. Kebutuhan tanaga kerja untuk menjalankan perusahaan ini berjumlah 166 orang. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Desa Seumentok, Kec. Karang Baru, Kabupaten. Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam, dengan luas tanah 20.447 m2. Sumber air untuk pabrik minyak goreng (olein) ini berasal dari Sungai Tamiang, dan untuk memenuhi kebutuhan listrik diperoleh dari generator dengan daya 550 kW.Hasil analisa ekonomi yang yang diperoleh adalah sebagai berikut :1.Fixed Capital Investment = Rp. 288.622.347.7442. Working Capital Investment = Rp. 192.414.898.4963. Total Capital Investment = Rp. 481.037.246.2404. Total Biaya Produksi = Rp. 1.894.822.150.1095. Hasil Penjualan = Rp. 2.185.618.770.0076. Laba bersih = Rp. 203.557.633.9297. Break Even Point (BEP) = 41 %8. Pay Out Time (POT)= 2 tahun 5 bulan 9. Internal Rate of Return (IRR) = 44,7%Berdasarkan studi kelayakan teknis dan ekonomis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan pabrik minyak goreng ini layak untuk dilanjutkan ke tahap konstruksi

    Toward a comprehensive conceptualization of the digital divide and its impact on e-government system success: evidence from local governments in Indonesia

    Get PDF
    Purpose - This research aimed to investigate the digital divide and its impact on egovernment system success in Indonesia. Design/methodology - This study applies two-stage sequential mixed method research approach. Findings - The results supported direct influences of digital divide on e-government system success, the mediating effects of trust in e-government and the moderating effects of demographic variables. Research implications/contributions - It contributes to the developments of literature on digital divide and e-government, and to the implementation of egovernment

    Facing the Challenges of e-Government in Indonesia: Demographic Inequalities

    Get PDF
    Abstract:  E-government readiness in Indonesia showed no improvement from year to year, indicating that the implementation of e-government is encountering serious problems. Despite the lack of empirical evidence, it is stated that one of them is digital inequalities or also known by the term of the digital divide. This research paper aims to investigate the impact of demographic disparities, represented by gender, age, and place of residence, on e-government use in Indonesia. In doing so, a structural equation model was proposed based on literature review and examined through survey research. Data were collected from a survey of 237 e-government users in Indonesia. The study took place in Sleman and Tulungagung regencies. The PLS (Partial Least Square) method was applied by using SmartPLS to estimate the research model. Smith-Satterwait test was employed to examine the moderating effect. The results show that digital inequalities, particularly age and place of residence, are significant problems in Indonesia, which should be resolved to improve the usage of e-government. The research is vital for scholars to give empirical evidence of digital inequalities and its impact on e-government use, especially in Indonesia. For the local governments, this research may contribute to policy-making in improving the e-government readiness.Abstrak: Kesiapan e-government di Indonesia tidak menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa implementasi e-government menghadapi masalah serius. Meskipun kurangnya bukti empiris, itu menunjukkan bahwa salah satunya adalah ketidaksetaraan digital atau juga dikenal dengan istilah kesenjangan digital. Makalah penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak ketidaksetaraan demografis, diwakili oleh jenis kelamin, usia dan tempat tinggal, pada penggunaan e-government di Indonesia. Dengan demikian, model persamaan struktural diusulkan berdasarkan tinjauan pustaka dan diperiksa melalui penelitian survei. Data dikumpulkan dari survei terhadap 237 pengguna e-government di Indonesia. Penelitian berlangsung di kabupaten Sleman dan Tulungagung. Metode PLS (Partial Least Square) diterapkan dengan menggunakan SmartPLS untuk memperkirakan model penelitian. Tes Smith-Satterwait digunakan untuk menguji efek moderasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kesenjangan digital, khususnya usia dan tempat tinggal, adalah masalah yang signifikan di Indonesia, yang harus diselesaikan untuk meningkatkan penggunaan e-government. Penelitian ini penting bagi para sarjana untuk memberikan bukti empiris ketidaksetaraan digital dan dampaknya pada penggunaan e-government, khususnya di Indonesia. Untuk pemerintah daerah, penelitian ini dapat berkontribusi pada pembuatan kebijakan dalam meningkatkan kesiapan e-government

    Routine Core Analysis (RCAL) Untuk Menentukan Porositas, Permebilitas, dan Saturasi Pada Batupasir (Sandstone)

    Get PDF
    The physical properties of basic reservoir rocks that are very important to know, especially in the oil and gas industry, include porosity, permeability and saturation. The three physical properties determine the economics of an oil and gas field, especially in the reservoir rock layer. Sandstone (sand) is a lithology that very common oil and gas reservoir rock. The research was conducted at a laboratory scale using three (3) core plug samples from conventional cores. The method used in the Porosity measurement is Boyle's law helium porosimeter, while for the measurement of saturation using the results of the Conventional Retort method. The results of his research are the porosity values of the three samples taken from an average value of 23.76%, which is in the very good (very good) category. Meanwhile, the permeability values of the three samples were taken from an average value of 211.67 mD which is also in the very good category. From the graph of porosity to permeability it shows a directly proportional relationship, then from the graph of porosity to depth of the three samples above it shows an inverse relationship, those are shown by the trendline but with a very low R2 value. This is possibly caused by two things, namely: lack of sample data, and too close sample interval so that it cannot be used as justification that porosity and depth are not reversed. Oil saturation values (So) and gas saturation (Sg) of the three samples were taken from the average values of 46% and 1.7%.Sifak fisik batuan reservoir dasar yang sangat penting untuk diketahui, khususnya dalam industri migas, diantaranya porositas, permeabilitas, dan saturasi. Ketiga sifak fisik batuan tersebut menentukan keekonomian suatu lapangan migas khususnya pada lapisan batuan reservoir. Batupasir (sandstone) adalah litologi yang dapat menjadi batuan reservoir migas yang sangat umum dijumpai. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan tiga (3) sampel core plug dari conventional core. Metode yang digunakan dalam pengukuran Porositas adalah boyle’s law helium porosimeter, sedangkan untuk pengukuran saturasi menggunakan hasil dari metode Conventional Retort. Hasil penelitiannya adalah nilai porositas dari ketiga sampel yang diambil dari nilai rata-rata yaitu 23,76%, yang termasuk kategori sangat baik (very good). Sedangkan Nilai permeabilitas dari ketiga sampel yang diambil dari nilai rata-rata yaitu 211,67 mD yang juga termasuk kategori sangat baik (very good). Dari grafik porositas terhadap permeabilitas menunjukkan hubungan yang berbanding lurus,  lalu dari grafik porositas terhadap kedalaman dari tiga sampel di atas menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik, ditunjukkan dengan trendline namun dengan nilai R2 yang sangat rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan dua hal, yaitu: kurangnya data sampel, dan terlalu dekatnya spasi sampel sehingga tidak bisa digunakan sebagai justifikasi bahwa porositas dan kedalaman tidak berbanding terbalik. Nilai saturasi minyak (So) dan saturasi gas (Sg) dari ketiga sampel yang diambil dari nilai rata-rata yaitu 46% dan 1,7%

    Pengukuran Pemahaman dan Kesiapsiagaan Terhadap Potensi Bencana Geologi Area Indramayu di SMK Migas Balongan

    Get PDF
    Bencana geologi di Palu-Donggala (Sulawesi Tengah), September 2018, menimbulkan bayak kerusakan korban jiwa. Pertengahan tahun 2018, terjadi semburan gas alam yang menimbulkan semburan api dan air panas di selatan Indramayu, diperkirakan adanya patahan/sesar aktif yang memotong batuan reservoir migas hingga permukaan bumi. Antisipasi bencana geologi tersebut bukan hanya tugas instansi milik pemerintah terkait, namun semua pihak terkait, seperti Akamigas Balongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur  seberapa tahu dan sigap dalam menghadapi bencana geologi, serta mengukur pengetahuan mengenai badan/instansi pemerintah yang menangani bencana geologi. SMK Migas Balongan, adalah SMK paling terkait dengan geologi khususnya migas. Penelitian dilakukan di bulan Desember 2018, dengan metode kuisioner dengan bobot pertanyaan potensi jenis bencana gelogi, level 1 s,d 5, yaitu: tidak berpotensi, kurang berpotensi, tidak tahu, berpotensi, dan sangat berpotensi, dan pertanyaan dengan jawaban tahu atau tidak tahu. Sasaran responden adalah siswa, guru, dan tenaga pendidikan. Hasilnya, pemahaman mengenai bencana geologi di Indramayu yaitu Gempa Bumi dengan jawaban rata-rata adalah level-3 (tidak tahu), Tsunami level-3, dan Erupsi Gunungapi level-2, padahal bencana tersebut seharusnya tidak berpotensi terjadi (level-1), hal ini disebabkan kurang tahunya pengetahuan mengenai bencana Geologi. Sedangkan kurangnya pengetahuan lainnya cukup tinggi, yaitu tidak tahu potensi bencana alam lainnya sebanyak 92%, tidak tahu semburan gas alam di Indramayu sebanyak 51%, tidak tahu BNPB, PVMBG, dan BMKG sebanyak 57%, dan tidak tahu buku saku BNPB sebanyak 68%. Sebagai kesimpulan, kurangnya pengetahuan mengenai bencana geologi masih diatas 50%, karena itu, perlu dilakukan penyuluhan mengenai bencana geologi untuk masyarakat umum untuk membantu tugas BNPB atau BPBD.Bencana geologi di Palu-Donggala (Sulawesi Tengah), September 2018, menimbulkan bayak kerusakan korban jiwa. Pertengahan tahun 2018, terjadi semburan gas alam yang menimbulkan semburan api dan air panas di wilayah selatan Indramayu, diperkirakan adanya patahan/sesar aktif yang memotong batuan reservoir migas hingga permukaan bumi. Antisipasi bencana geologi tersebut bukan hanya tugas instansi milik pemerintah terkait, namun semua pihak terkait, seperti Akamigas Balongan. SMK Migas Balongan, adalah SMK paling terkait dengan geologi khususnya migas. Penelitian dilakukan di bulan Desember 2018, dengan metode kuisioner dengan bobot pertanyaan potensi jenis bencana gelogi, level 1 s,d 5, yaitu: tidak berpotensi, kurang berpotensi, tidak tahu, berpotensi, dan sangat berpotensi, dan pertanyaan dengan jawaban tahu atau tidak tahu. Sasaran responden adalah siswa, guru, dan tenaga pendidikan. Hasilnya, pemahaman mengenai bencana geologi di Indramayu yaitu Gempa Bumi dengan jawaban rata-rata adalah level-3 (tidak tahu), Tsunami level-3, dan Erupsi Gunungapi level-2, padahal bencana tersebut seharusnya tidak berpotensi terjadi (level-1), hal ini disebabkan kurang tahunya pengetahuan mengenai bencana Geologi. Sedangkan kurangnya pengetahuan lainnya cukup tinggi, yaitu tidak tahu potensi bencana alam lainnya sebanyak 92%, tidak tahu semburan gas alam di Indramayu sebanyak 51%, tidak tahu BNPB, PVMBG, dan BMKG sebanyak 57%, dan tidak tahu buku saku BNPB sebanyak 68%. Karena itu, perlu dilakukan penyuluhan mengenai bencana Geologi untuk masyarakat umum
    • …
    corecore